Thoughts

If You Hate Them, Don't Act Like Them

Saya pernah punya teman yang selalu mengejek saya jelek dan gendut. Jika ada cowok yang tidak ganteng, dia selalu bertanya dengan serius, "itu pacarmu Mit?" Bahkan dia pernah membandingkan betapa jauhnya fisik saya dibandingkan seorang teman cewek lainnya. Padahal awalnya saya berteman dengannya karena kasihan padanya yang seperti tidak punya teman dan punya masalah keluarga yang berat. Tapi dia justru suka mengejek saya. Saya tidak paham mengapa dia begitu jahat. Tapi saya tidak mau mengeluarkan energi untuk marah padanya. Apapun yang membuat sedih dan marah cukup dijauhi saja. Saya pun menjauhinya tanpa perselisihan. 

Lama tak bertemu dan berkomunikasi, tiba-tiba dia...

Read More

Terlalu Serius

Tidak jarang saya mendapatkan komentar dari beberapa orang tentang betapa seriusnya saya di Twitter maupun dunia nyata. Saya selalu membahas masalah politik dan sosial. Katanya saya terlalu serius. Kadang saya mendapat nada negatif, atau nomention negatif. Beberapa menolak diajak diskusi serius karena tidak mau pusing. Katanya seharusnya hidup saya itu dinikmati, jangan serius-serius amat. Ironisnya, ada seorang teman yang juga menikmati diskusi serius masalah negara menjadi tidak pede untuk ikut berdiskusi. Katanya karena takut dapat sindiran nyinyir. Duh sayang sekali ya? Ada anak muda yang peduli permasalahan negara kok dijatuhkan mentalnya. ): Nada serupa juga sering saya dengar pada pembahasan film-film yang pakai mikir. Bagi saya, film yang pakai mikir itu asyik. Menantang dan menegangkan. Bahkan film mikir itu sering memberi pelajaran-pelajaran hidup yang berharga. Tapi banyak juga yang berkomentar sinis seperti, "mau nonton film kok pakai mikir!"  Bagi saya, tidak masalah tidak menyukai film seperti selera saya. Itu kan selera masing-masing.

Dari situ saya baru sadar, bahwa berdiskusi itu seperti nonton film. Punya selera masing-masing untuk dapat menikmatinya. Ada yang suka berdiskusi masakan, fashion, game, atau politik. Ada yang suka nonton komedi, drama, horor, atau thriller. Bagi saya, asal bisa memahami dan menikmati apa yang didiskusikan atau ditonton, pasti akan menikmatinya. Asal bisa memahami dan menikmati diskusi politik atau film pakai mikir, pasti akan menikmatinya. Jadi tidak perlu terlalu sinis atau mengejek orang yang terlalu serius, yang suka berdiskusi politik. Tak usah menjatuhkan mental mereka. Apalagi mereka yang punya kepedulian terhadap negara. Kita hanya berbeda selera saja. Tidak masalah kan? (:

A Song for Muthia

Dunia ini terasa lebih bermakna berkat lagu. Salah satu lagu yang membuat saya tersadar adalah lagunya Sting, My Funny Friend and Me. Lagu ini original sountrack film animasi Emperor's New Groove. Sting menciptakan lagu ini persis seperti kisah film tersebut. Tentang seseorang bernama Kuzco yang menyebalkan, sombong, merasa pintar sendiri, dan akhirnya dibenci orang sekitarnya. Namun seorang kenalannya bernama Pacha tetap menemaninya, bersabar memahaminya, menghadapinya, dan mengajarinya menjadi orang yang lebih baik. Kuzco sadar kesombongannya selama ini. Ia pun merasa beruntung sekali masih memiliki Pacha sebagai teman sejatinya.

Lirik lagu Sting dari kisah ini mengingatkan saya, bahwa dulu di saat semua teman-teman saya meninggalkan saya karena kesalahan saya, ada satu yang tetap tinggal, memahami, dan mengajari saya dengan kesabarannya. Sekarang saya menjadi orang yang lebih baik berkatnya. Terima kasih Muthia, lagu ini

In the quiet time of evening When the stars assume their patterns And the day has made his journey And we wondered just what happened To the life we knew before the world changed When not a thing I held was true But you were kind to me and you reminded me That the world is not my playground There are other things that matter And when a simple needs protecting My illusions all would shatter But you stayed in my corner The only world I know was upside down And now the world and me, we know you'll carry me

You see the patterns in the big sky Those constellations look like you and I Just like the patterns in the big sky We could be lost we could refuse to try But we made it through in the dark night Would those lucky guys turn out to be But that unusual blend of my funny friend and me

I'm not as clever as I thought I was I'm not the boy I used to be because You showed me something different, you showed me something pure I always seemed so certain but I was really never sure But you stayed and you called my name When others would have walked out on a lousy game And you could've made it through But your funny friend and me

You see the patterns in the big sky Those constellations look like you and I That tiny planet in a bigger guy I don't know whether I should laugh or cry Just like the patterns in the big sky We'll be together till the end is nigh Don't know the answer or the reason why We'll stick together till the day we die If I had to do this all a second time I won't complain or make a fuss When the angels sing that that unlikely blend Are those two funny friends That's us (':

PS: Maybe this is a late birthday gift from me, but again, happy birthday!  

Berfikir Sebelum Menolong

Subuh ini saya dan Mbak Utied memiliki pengalaman hidup yang tak terlupakan. Saya menulis ini khusus untuk teman-teman, terutama perempuan, agar belajar dari pengalaman kami barusan. Sekitar pukul 02.00 WIB subuh, saya dan Mbak Utied pulang dari Seturan, Jogja. Mbak Utied mengendarai mobil mengantarkan saya pulang dahulu. Saat di tengah jalan, di daerah sekitar Gejayan, di kanan jalan saya melihat ada pria bule tua berbadan besar sedang mendorong seorang perempuan kecil asia menghantam mobil. Saya sangat khawatir, apalagi dada perempuan itu terbuka, padahal ada sekitar 7 laki-laki menonton mereka berkelahi. Saya meminta Mbak Utied untuk berhenti lalu membuka jendela menanyakan kepada seorang laki-laki yang sedang menontong. Saya tanyai dia apa yang sedang terjadi, dia jawab  pria bule dan perempuan asia itu sedang berkelahi. Saya dan Mbak Utied bingung, lalu keluarlah saya dari mobil. Saya mendekati pasangan itu, saya tanyai mereka, "what is going on here?" Si perempuan menjawab, "he's drunk, you know!" sambil menggeret sabuk si pria bule. Pria bule itu teriak menjawab,  "I just wanna go home!" Mereka rebutan kunci mobil, lari-lari, geret-geretan hingga celana hampir copot, uang ratusan ribu si pria bule jatuh berserakan, dada perempuan itu lagi-lagi terbuka dan tidak segera ia tutupi. Saya langsung menghampiri perempuan itu untuk membantunya menutupi dadanya. Si pria bule bilang rumahnya dekat situ sehingga dia pulang jalan kaki, sementara perempuan itu tidak mau ditinggal. Perempuan itu menarik lagi namun terjatuh hingga terluka. Si pria bule langsung pergi meninggalkannya. Perempuan itu berdiri dan memeluk saya sambil menangis dan berkata, "he's my husband, my name is Melati (bukan nama sebenarnya), please help me," dan saya jawab, "what do ou want me to do?" Berulang kali ditanyai, berulang kali ia menjawab, "he's drunk you know." Nafas perempuan itu berbau alkohol, maka kami tau dia pun mabuk.

Salah satu orang disitu yang ikut membantu meleraikan mereka -belakangan saya tau namanya Mas Nico- ternyata berhasil mendapatkan kunci mobil mereka. Mas Nico langsung naik mobil mereka, bermaksud mengantarkan Melati ke rumahnya. Saya pun ikut naik karena Melati masih menangis memeluk saya. Mbak Utied mengikuti mobil kami dari belakang. Dalam perjalanan Melati bercerita bagaimana pengorbanan dia karena sangat mencintai suaminya, bagaimana mantan istri suaminya itu sangat jahat kepada suaminya, bagaimana suaminya tidak kunjung berpisah dengan mantan istrinya. Ia curhat sambil menangis. Sesampai di rumah mereka, si bule sudah ada di rumah. Kami dibukakan pintu, memasukkan mobil mereka. Kami bingung untuk meninggalkan mereka di rumah sendirian karena kami takut si bule akan memukul Melati. Kami pun masuk garasinya.

Saat sudah di dalam, kami keluar mobil. Saya hampiri si bule dan memintanya untuk tidak memukuli dan mendorongnya lagi. Si bule sempat marah pada saya, dia mengaku tidak memukul, "that's your own judgement!" Saya salah, ternyata si bule memang tidak memukuli Melati. Sayapun meminta maaf, lalu langsung keluar, menutup pagar, meninggalkan rumah mereka. Saat kami hendak pergi, mereka teriak lagi dan terdengar suara "BUK!" lalu alarm mobil mereka hidup kencang sekali  dantidak segera dimatikan. Kami masuk lagi untuk cek, mereka hanya berdiri memandang. Saat alarm sudah berhenti, kami keluar lagi, menutup pagar. Namun Melati ikut keluar , meminta Mas Nico dan saya masuk lagi. Dia curhat lagi meminta saya membantunya untuk mengatakan kepada si pria bule, entah mengatakan apa. Saya minta dia duduk di teras ngobrol dengan si bule di depan saya. Saat sudah duduk, saya katakan pada si bule, "you were fighting on the street, so it's our business now. You're disturbing the neighborhood. So now what is the problem?" Si bule jawab, "I just wanna go home," dan lagi-lagi Melati mengulangi curhatannya. Saya katakan pada si bule untuk masuk rumah dan beristirahat, dia langsung setuju. Dia tidak terlihat mabuk, hanya malu dan bingung. Saat itu teman laki-laki saya, Arga, Iwan, dan Tommy mulai datang. Melati tidak mau masuk, dia terus-menerus curhat, dengan dada yang lagi-lagi tanpa sengaja terbuka. Saya bujuk dia untuk masuk rumah lalu istirahat. Saat kami hendak masuk, ternyata dikunci si bule. Kami mengetok pintu memanggil pembantunya dan dibukakan. Akhirnya dia masuk dan kami tinggal. Belakangan kami tahu, pasangan ini berkelahi sudah sejak 2 jam yang lalu. Warga bingung melerai karena mereka laki-laki, tidak bisa ngobrol dengan Melati. Saya dan Mbak Utied datang memang sangat tepat.

Ini sebenarnya masalah yang sepele, yaitu menolong orang. Akhirnya berjalan baik-baik saja. Saya dan Mbak Utied puas sudah bisa membantu pasangan ini. Tapi sebenarnya ini pengalaman yang jika saya ingat, saya merinding ngeri, betapa bodohnya saya. Ada banyak sekali modus baru dalam penculikan maupun pencurian. Pengalaman saya barusan adalah sebuah pelajaran besar untuk berfikir sebelum menolong. Saya dimarahi habis-habisan oleh teman-teman saya, betapa bodohnya saya menolong mereka dan mau masuk ke dalam mobil mereka. Beruntung ternyata mereka orang baik. Tapi bagaimana jika ternyata mereka bukan orang baik? Jika ternyata semua itu hanya sandiwara untuk mencuri mobil Mbak Utied atau lebih mengerikan lagi, memperkosa kami untuk dijual ke luar negeri sebagai pelacur? Saya masih ngeri membayangkan kalo ternyata tadi mereka orang jahat, menyekap saya sudah di dalam mobil mereka, mengambil mobil Mbak Utied, lalu memperkosa kami berdua. Ya Tuhan, betapa lugunya saya. Namun sujud syukur saya masih beruntung. Orang yang saya tolong bukan orang yang bermaksud memanfaatkan pertolongan saya. Saya menolong orang yang memang membutuhkan pertolongan saya.

Lalu sebenarnya apa yang sebaiknya kita lakukan jika menghadapi situasi seperti ini?

  1. Berhenti dan tentu saja menolong.
  2. Tetap kunci pintu, tidak membuka jendela, apalagi membuka pintu.
  3. Langsung menelpon orang terdekat, ceritakan kejadian, lokasi kita, nomer polisi mobil mereka, lalu menelpon polisi.
  4. Jika polisi sudah datang, baru kita pulang, tak usah ikut campur.

Saya orang yang selama ini sangat paranoid terhadap keselamatan saya dan orang yang saya cintai. Saya orang yang selalu mengingatkan teman saya hal-hal detail untuk keselamatan diri kita dari penjahat. Namun malam ini saya luput juga. Ternyata dalam situasi tertentu akal sehat kita bisa tidak bekerja karena panik. Akhirnya maksud baik justru bisa dimanfaatkan penjahat. Saya memohon teman-teman untuk menjaga diri, tetap paranoid, dan berfikir dua kali sebelum menolong orang lain. Dunia ini dari dulu hingga sekarang kejam, kita harus selalu waspada. Semoga pengalaman saya dan Mbak Utied berguna untuk kita agar waspada pada situasi apapun.

Nina's Wedding

Beberapa bulan yang lalu, di suatu restaurant kecil, sahabat saya, Nina, menceritakan tentang laki-laki yang dekat dengannya. Ia seperti bingung saat itu. Bahagia namun belum yakin. Lalu saya katakan padanya,

Umur kita bukan umur mencari pacar lagi. Umur kita umur mencari pasangan hidup. Kita tidak lagi butuh a lover, tapi juga a best friend. Sekarang tanyakan pada hatimu, apakah dia bisa menjadi your part-time-lover and full-time-best-friend?

Nina tersenyum lebar sekali sambil matanya melirik ke atas. Senyumnya yang lucu dan khas. Saya tau, itu ekspresinya yang paling bahagia.

Beberapa bulan kemudian Nina dilamar dan 24 Agustus 2012 ini Nina pun menikah. Ia menikah dengan laki-laki yang selalu ia ceritakan, laki-laki yang ia anggap sahabatnya. Namun saya tidak yakin. Tugas utama seorang sahabat adalah memastikan sahabatnya bahagia. Saya ingin pastikan Nina bahagia. Berkali-kali saya tanyakan pada teman-teman pasangan Nina, "apakah laki-laki ini baik? Dia akan baik kepada Nina kan?" Walau semua jawaban yang saya dapat positif, saya tetap tidak yakin. Saya terus berdoa untuk Nina. Bahkan saat berjalan memasuki masjid tempat akad nikah, saya masih tidak yakin. Saya sangat khawatir. Sampai akhirnya mereka resmi menikah. Saat itu dari kejauhan saya melihat mereka berdiri di tengah para tamu, bertukar cincin, saling memandang, lalu tertawa lebar. Dari kejauhan saya melihat Nina sedang bersama sahabat hidupnya. Saat itu juga hati saya lega.

Thanks God, my Nina is happy. She married her part-time-lover-full-time-bestfriend! Thank you Laksono Kurnianggoro for making my girl so happy. Wishing you both all the happiness to live and grow old together. (:

Maaf

Saya belajar dari Ashton Kucher, yang berjiwa besar meminta maaf kepada publik dan mengakui kebodohannya yang teledor mengomentari sesuatu dalam tweet-nya namun ternyata ia salah. Seseorang yang salah kadang dalam hatinya mengakui dirinya salah, namun terlalu gengsi untuk meminta maaf. Saat meminta maaf pun, orang yang berjiwa kerdil akan hanya sekedar mengucap maaf namun terasa terpaksa, tidak benar-benar meminta maaf.

Belajar dari Ashton Kucher, jika salah, meminta maaf lah segera dan tunjukkan betapa kita sangat menyesalinya dan mengakui kebodohan kita. Beberapa bulan lalu, satu tweet saya ada yang salah dan merugikan orang lain. Banyak yang protes, menyalahkan saya. Saya sempat kebingungan. Kemudian saya ingat sikap jiwa besar Ashton, maka saya praktekan. Saya meminta maaf dengan tulus dan sangat mengakui kesalahan. Tak diduga, orang-orang yang tadinya menyalahkan saya langsung memaafkan dan justru balik menghormati sikap saya. Dari kejadian itu, saya akui, maaf adalah sebuah energi yang sangat positif. Namun jika kita benar-benar memahami kesalahan kita dan ikhlas mengakuinya.

Tapi tak semua maaf semudah itu kita lakukan. Entah karena sibuk, atau kita masih belum yakin dengan kesalahan kita, atau orang lain masih belum bisa memaafkan kita. Beruntung Allah telah memberi kita waktu yang sangat spesial untuk meminta maaf dan memaafkan. Jika di dunia ini kita melakukannya bersama-sama, maka lebih mudah kan? Allah begitu cerdik, begitu baik, seharusnya kita tidak menyiakan moment berharga ini. Mari kita saling meminta maaf dan memaafkan.

Selamat idul fitri saudara-saudaraku. Sepenuh hati saya memohon maaf atas segala kata dan tindakan yang tidak berkenan.

Queen - You're My Best Friend

Ooh you make me liveWhatever this world can give to me It's you you're all I see

Ooh you're the best friend that I ever had I've been with you such a long time You're my sunshine and I want you to know That my feelings are true I really love you Oh you're my best friend

Ooh you make me live I've been wandering round But I still come back to you

In rain or shine You've stood by me girl I'm happy at home You're my best friend

Ooh you make me live Whenever this world is cruel to me I got you to help me forgive Ooh you make me live now honey Ooh you make me live

You're the first one When things turn out bad You know I'll never be lonely You're my only one And I love the things I really love the things that you do You're my best friend

I'm happy at home You're my best friend Oh you're my best friend Ooh you make me live You you're my best friend

Lagu yang terlalu indah. Sebuah ungkapan perasaan bahagia memiliki seseorang yang sudah lama hidup bersama kita, yang selalu datang paling pertama melindungi kita dari masalah, yang selalu di samping kita saat senang atau sedih, yang membuat kita tetap ingin kembali padanya walau kita sudah berpetualang jauh, yang membantu kita memaafkan dunia yang kejam, dan yang terpenting membuat kita merasa tak pernah  sendiri.

Lagu ini mengingatkan kita bahwa pasangan hidup yang paling ideal adalah dia yang bisa menjadi sahabat kita.

Late Night Happiness

Malam ini tidak biasa. Termasuk malam favorite saya. Saat saya sedang membersihkan inbox email, saya menemukan sebuah email dari adik kelas saya di FEB UGM. Dia mengaku mengetahui tentang saya dari blog dan Twitter. Email itu sudah dikirimnya sebulan yang lalu (4 Juni 2012), tapi mungkin error, sehingga saya baru tau ada email itu. ):

Cepat-cepat saya langsung membacanya karena ingin langsung membalasnya. Tapi sampai pada paragraf kedua, berkali-kali saya menitikkan air mata bahagia. Betapa bersyukurnya saya. Saya selalu seperti ini, sangat bahagia setiap ada anak muda yang datang kepada saya dan dengan antusias mengaku ingin berbuat sesuatu untuk orang lain, untuk makhluk lain! Bagaimana mungkin saya tidak bahagia? Mereka yang mempersembahkan  tenaga dan pikirannya untuk orang dan makhluk lain adalah orang yang paling saya hormati dalam hidup saya. Dan mereka masih muda! Can you believe it? Indonesia beruntung sekali!

Masih dengan perasaan bahagia saya terus membacanya sampai pada paragraf terakhir, paragraf favorite saya, dimana dia katakan,

Sesungguhnya ilmu Allah hanya akan sampai kepada mereka yang qalbun saliim, mereka yang hatinya penuh keselamatan, penuh kedamaian.

Beautiful words from a very young pretty girl. Terima kasih ya Faradilla Al-Fath, emailmu membuat malam ini indah sekali. (:

Bebas Loncat dan Berkomunikasi

Akhir-akhir ini saya jadi seperti jumper. Berpindah-pindah tempat dalam waktu yang singkat. Ke perpustakaan kampus, rapat event sosial, ke perpustakaan Bank Indonesia, bimbingan skripsi, jemput ibu, hang out, hingga ke luar kota demi mendapat data skripsi. Sambil sinting kesana-kemari itu pula sambil saya update tweets, kirim e-mail revisi skripsi, atau update postingan blog seperti ini. Sok sibuk banget, tapi itu kan kerjaannya anak muda jaman sekarang. XD
Well, saya selalu bersyukur hidup di jaman ini, jaman teknologi. Anak muda jaman sekarang sangat terpermudahkan dan bahkan makin terhibur berkat teknologi. Kapanpun dan dimanapun kita butuh teman curhat, info alamat, kirim revisi skripsi, info resep, info jurnal, download data penelitian, bertukar pikiran, hingga sekedar becanda, bisa kita lakukan berkat teknologi.
Sayangnya, karena teknologi itu tidak punya hati, kita sering dibuat kesel. Teknologi sifatnya kaku banget. Kalo pencet A harus A, kalo hang ya hang. Teknologi juga kebanyakan syarat, ya se-simple kalo belum bayar ya ga bisa melakukan apapun. Padahal sering kan kita butuh googling untuk keperluan mendesak. Seperti dulu saya pernah mau presentasi di depan kelas dan mendadak butuh berita terkini terkait presentasi saya, eh pas mau googling, ga ada pulsa. Tamat deh. Si teknologi sih bodo amat, ga mikirin keperluan kita jadi tertunda atau bahkan gagal. Hiks. Dasar teknologi nggak punya perasaan. :’(
Trus kadang rugi juga jadi konsumen yang lugu seperti saya, karena ketidakpahaman soal kuota atau paket-paketnya. Kadang ga tau gimana, tiba-tiba pulsa ludes padahal cuma dipake bentar. Atau tiba-tiba kuota ilang gitu karena barusan memperpanjang masa aktif. Ga tau gimana prosesnya, pokoknya saya rugiiii. Hiks. Walau cuma rugi 3 - 5 ribu rupiah, tapi kalo berkali-kali kan sayang juga. Duit ortu tuh. :’( Dulu sih masalah ini nggak terlalu penting bagi kelangsungan hidup saya (cih). Tapi sekarang, karena terlalu sering mobile, berarti saya betul-betul membutuhkan mobile internet. Tapi itupun saya juga butuh layanan yang manusiawi, yang punya perasaan sama saya.
Akhirnya saya mendapat info ada provider yang memungkinkan kita mengakses Kompas.com, Vivanews.com, Detik.com, Okezone.com, Kaskus.com, hingga Google.com walau pulsa sudah habis! Wow! Bahkan katanya tetap bisa membuka Facebook dan memakai eBuddy untuk keperluan messenger. Gratis dan tetap pada kecepatan yang sama. Wooooowwwww! Tentu saya jatuh hati pada penawaran itu dan mencobanya.
Nah pertama saya ingin mencoba efek memperpanjang paket. Awalnya saya mencoba paket untuk 6 bulan ke depan. Setelah dipakai, saya perpanjang paket dengan menambah paket 12 bulan. Ternyata sisa paket 6 bulan yang masih ada itu tetap ditambahkan dengan paket tambahan 12 bulannya. Paket masa aktif terakumulasi, jadi paket sisa tidak mubazir. Yayyy!
Lalu setelah pulsa saya habis, (ini yang saya tunggu-tunggu) langsung saya coba Kompas.com, Vivanews.com, Detik.com, Okezone.com, Kaskus.com, Google.com, Facebook bisa diakses nggak. Dan jrengggg... Tanpa pulsa situs-situs tersebut tetap bisa diakses asal masa pakai internet kita masih berlaku. Dan benar, kecepatan mengaksesnya masih full speed. :O Jadi kalo ga punya duit beli pulsa, ya masih bisa terhibur baca-baca berita di Kompas, Kaskus, Vivanews, Facebook-an, transfer di KlikBCA.com, atau messenger-an lewat e-Buddy! Hohoho.
Dari murah, tak kehilangan kuota paket, sampai bisa akses situs penting full speed tanpa pulsa. Hmmm, I was wrong. Teknologi ada juga yang punya perasaan. Kegiatan sinting saya yang loncat kesana-kemari semakin bebas dan sesuai kebutuhan. Kebebasan tanpa syarat itu adalah PakeTri Always On.

Siapa Sahabatmu?

Dari seluruh temanmu, siapakah yang benar-benar sahabatmu? Apa bedanya teman dengan sahabat? Apa yang membuat seseorang di dalam hidup kita lebih spesial dari teman lain? Saya sempat bingung menjawab semua itu. Tapi kemarin, jawaban itu tiba-tiba muncul saat saya sedang menonton TV dan menemukan Viola Davis dalam wawancaranya berkata,

Teman adalah dia yang menghargai passionmu, mimpimu, dan berkata, "you know what, let's make that happen."

Saya terharu mendengarnya. Davis benar. Sahabat adalah mereka yang sangat mengenali kita, mimpi-mimpi kita, sehingga dia dapat memahaminya, menghargainya, bahkan ingin membantu kita mencapainya. Now I know who are my best friends.

Harapanku

Hari ini saya berubah jadi cewek berumur 24 tahun. Apa yang kurang? Tak ada. Saya sampai tak berani meminta apapun kepada-Nya, yang selalu mencintai saya. Saya hanya berharap saya bisa selalu bahagia dan membahagiakan seumur hidup saya. Amin.

PS: Terima kasih semua yang sudah memberikan ucapan. Saya sangat menikmati mendapatkan segala ucapan dan doa ulang tahun. Bagi saya itu sebuah hadiah yang luar biasa membahagiakan. Terima kasih...

Tips Menahan Rasa Sakit

Waktu saya SD kelas 5, masih doyan main kejar-kejaran sama temen-temen sekelas. Suatu ketika saya jatuh dan kaki saya babak belur, lukanya besar dan sangat perih. Setiap hari mama selalu meneteskan obat anti infeksi ke luka saya itu. Wah rasanya pengen nangis saking sakitnya. Lalu saya berfikir, mungkin saya kesakitan karena otak saya hanya fokus pada rasa sakit pada luka itu. Lalu saya berusaha memikirkan pipi saya, jemari tangan saya, lidah saya, jempol kaki saya, hingga mata saya. Dan memang benar, saya tidak merasakan sakit lagi, dan bahkan... Saya jadi suka rasa perih. :|

Lalu sekarang, setelah saya lebih dewasa, luka tidak lagi secara fisik namun juga pikiran dan hati. Tentu saya punya beberapa masalah hidup yang membuat saya tidak bisa tidur. Tapi saya teringat pelajaran untuk bertahan dari rasa sakit saat saya masih kecil dulu itu, saya tidak boleh terlalu fokus pada rasa sakit. Maka saya berusaha mengingat hidup saya, bahwa saya punya rencana hang out sama sahabat-sahabat saya, saya punya tugas bikin essay, saya punya janji membuatkan power point untuk bos saya, saya harus mengantarkan ibu saya ke supermarket, hingga memikirkan betapa lucunya kucing dan anjing saya di rumah. Ternyata beberapa masalah yang sedang saya risaukan dan sedihi menjadi tak begitu sakit setelah mengingat hidup saya secara lebih luas lagi.

Maka dari itu saya sadar dan ingin membagikannya kepada teman-teman disini, bahwa memiliki masalah itu memang tidak bisa dianggap enteng, tetap harus dipikirkan dan diselesaikan, hanya saja jangan terlalu fokus dalam merasakan sakitnya. Coba melihat hidup anda in bigger picture, bahwa anda memiliki sesuatu yang lain sehingga masalah anda itu tidak begitu besar untuk disesali dan dimurungi. :)

Boys and Girls Big Questions

Big question from most guy in my country: why ugly guy get pretty girl? They discuss about this seriously. They even publish their thoughts on Kaskus. Oh mannnn, do this thing really bother you all? Uglier guy than you get pretty girl and you're not?

Okay, let me answer this big question from you guys: don't be over confidence but be confidence.

1st. You guys are over confidence by saying that other guy are ugly and you deserve the pretty girl better. Please! Did you forget that we need your brain and your sense of humor more than how you look?

2nd. Beside over confidence, you guys aren't confidence enough. If you are confidence with your self, right now you got a lot of girls are waiting for your attention. Being a man with confidence is such a magnet for pretty girls. Need some example? I'll give you. Confidence means never worry to look stupid. Confidence means you say what you want to say. Confidence means never judge others. Confidence means you can solve your problem by your self. Confidence means no one knows what make you sad. Confidence means you are comfortable with what you are wearing. Confidence means never need to think twice to help others. Confidence means enjoy being your self.

Did that already? Good.

Now it's my turn to ask you my big big question: why stupid girl get smart guy?
Answer it, anyone?

What I Admire Most

I can take about 10 minutes just to stare and being amazed by beautiful girls, beautiful edited-photography, beautiful painting, beautiful picture of bathrooms, beautiful flowers, etc.

I just love art. I'm crazy about it.

PS: I'm not a lesbian. Because for me, girl's beauty is an art, but boy's beauty is a lust :D

I Hate Avril Lavigne (Sorry For The Fans)

I really want to wrote these since I was 13. I hate Avril Lavigne with a reason. I ever read this interview from an Indonesian magazine. But then I got the original one from Chart Attack. Here what she said about Britney Spears:

"I mean, the way she dresses — would you walk around the street in a fuckin' bra?" she asks rhetorically. "I'm not trying to dis anyone, but with me, the clothes I wear onstage are the clothes I would wear to school or go shopping. I'm not gonna go up onstage and dress different. Britney Spears goes up onstage and dresses like a showgirl. She's not being herself up there because she's dancing like a ho. Is she ho? She says she's a virgin. Y'know, it's just not clicking. She's doing one thing and saying another thing, y'know? It's definitely not what I'm going to do."

1st. People shouldn't be that care of what other people wear. What we should care is what we said about others. So what if Britney wear bra in supermarket? Did that makes you hurt or die? Did she makes you lost your eye or something? NO. So why should Avril bother with it? It's not her business. She should shut her mouth up.

2nd.If Britney really annoying with what she wear, well Avril is more than that. She hurt other people feelings! What if Britney read her interview? It can break her heart. Maybe Britney really is a ho. But once again: SO WHAT? Avril don't have the right to said that tho. It's not Avril business if Britney is a ho or not.

3rd. And look at this picture. If she said Britney is a ho by showing bra on public places and dresses like a showgirl, well she's another Britney Spears then.



Go to hell Avril. What you hate from other people is what you really are right now.

I love your song. I love your voice. I love your style. I love what you wear. But I hate what you said and how you behave. Too bad, Slut.

Realistic Relationship

Cit cuitttt!

I like someone right now, and so does he. Eventho I just met and know him 3 weeks ago, it feels like I know about him for years. We like to be together every single day from day to night. Yea we're a jerk. But it makes us know each other without sacrificing too much time for it.

Well yes, our days are fun. Too much fun. Movies, beach, working, breakfast, lunch, dinner, laughing, karaoke, double date, triple date, riding andong, holding hands, etc. He's the best guy I ever be with. Seriously.

But there's something I have to remember is, someday these will end just like that. I don't know is it him who like somebody else or me, but feelings will end. Then we meet somebody else, getting along with that somebody else, get bored, then meet somebody else again, etc. Don't think that you are always be together or forever have the same feeling with your lover now. Because it's just 40% possible. The 60% is impossible. However, there's a chance we will meet again and realizing that even we are bored, we still need each other to be with.

All I need to say is, I'm happy to be with him right now, but still I gotta be ready that someday this feelings will end. I know this is weird but I just want to think realistic so that I can manage my heart.

Money

She looks like my grandma.

I hate it when some people think they are wise if they said, "MONEY IS NOTHING. LOVE IS EVERYTHING"

Well doh. That's naive.

Money is not that disgusting to have tho. For me:

hard work = success = earn a lot of respect = earn a lot of money

So why wont we admit that money is everything? In this life, what we need is doing lots of positive things which we can get it with a hard work. To give respect for the positive things we've done is by giving money in return. You wont like it if they give you a kiss for what have you done right? Well if the person who kiss us is a goodlooking one, that's fine. But what if they look like a pig? NO WAY! I wont let my bones working hard just for kissing a pig. This will stop everybody to work hard.

Different with love. Love is irrational. Love is emotion. Love has nothing to do with logic. That's is why love is dangerous. Love looks sweet on surface but it can ruin our life just like that.

So if you ask me, "What is more important, is it money or love?"
My answer is, "100% money"
If you ever love somebody, you know why.

Why This World Is Not Fair?

Aileen Wuornos

I still couldn't understand if I have to say, God is fair.

There's a lucky girl name Paris Hilton, who is beautiful and rich. Her grandfather was the Hilton Hotel founder. She travels around the world everyday for fun. She has a lot of friends who willing to spend the day with her. She has a family who love her very much. She has everything that girls ever wish of. She is lucky.

But there's an unlucky girl named Aileen Wuornos. Ever heard of her? Her unlucky life story was filmed in a movie called Monster, starring Charlize Theron as Aileen.

Her parent was her grandparent because her real parent never raise her. Her grandfather physically and sexually abused her as a child and her grandmother was an abusive alcoholic. She's pregnant in the age of 14 and claimed to have had sex with multiple partners, including her own brother. She began to work as a prostitute while still in school. Even she's not ugly, but she's not a goodlooking girl. So that is why many people around her never respect her. But then she met this lesbian girl name Tyria Moore. Tyria Moore was the only one who respected her, that's why Wuornos were very in love with her, eventho Wuornos claimed she's not a lesbian before. To support herself and Moore's daily needs, she work as a prostitute. But one day, one of her client was torturing her. So she killed him and stole his money. Then she relized, by killing her client, she can get more money without having sex with them. That's why she began kliing her clients and be a serial klller. When the police found her then arrested her, Wuornos claimed she was rapped and it was a self-defense. But in the courthouse, Moore said that Wuornos never told her about she being rapped. That's why Wuornos gets a death penalty in 2001 with lethal injection. Her last words were "I'd just like to say I'm sailing with the Rock and I'll be back like Independence Day with Jesus, June 6, like the movie, big mother ship and all. I'll be back."

I cannot finish watching this movie. It's too hard for me to relize that, there was a very unlucky girl who ever lives in this planet. So should I say God is fair?

Is That Boobies???

Last night I have this HOT CONVERSATION with my friend, Thika. The hot conversation is about, Tommy Lee. We scream about him, we envy Pamela Anderson and Kimberly Steward for him, we pray to God so that we can dream about him, we are just too in love with TOMMY LEE.

So because of that, we search his pictures in Google, until I found this bizzare picture.

Is that boobies or butt? Can anyone tell me?

Is not just that tho. The way she stares, I think she's talking and smiling to NOBODY!